A.
Definisi Hereditas
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya
baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan
gelar, atau status sosial.
Hereditas pada manusia mempelajari mengenai macam
penurunan sifat/kelainan pada manusia. Penurunan sifat pada manusia dibedakan
menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal). Sifat yang autosomal manifestasinya dapat
muncul baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Sedangkan sifat yang
gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh jenis kelamin, bisa hanya muncul pada
anak laki-laki saja atau perempuan saja.
B.
Penentuan Jenis Kelamin Manusia
Penentuan
jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh pasangan kromosom yang berjumlah 46
buah atau 23 pasang kromosom. Antara kromosom pria dan wanita berbeda satu sama
lain.
Dari ke-23
pasangan kromosom tersebut, hanya pasangan kromosom ke-23 yang dapat menentukan
jenis kelamin pada manusia. Sehingga ke-22 pasangan kromosom disebut dengan
kromosom autosom/kromosom tubuh dan 1 pasang kromosom disebut dengan kromosom
sex/kromosom kelamin.
Pasangan
kromosom yang ke-23 tadi adalah kromosom “ X “ untuk jenis kelamin wanita dan
kromosom “ Y “ untuk jenis kelamin pria. Kromosom Y memiliki ukuran yang lebih
kecil bila dibandingkan dengan kromosom X. Sehingga dapat dilihat symbol jenis
kelamin pada manusia adalah sebagai berikut :
®
X X untuk
jenis kelamin wanita
®
X Y untuk
jenis kelamin pria
Pada
pembentukan jenis kelamin dapat ditentukan saat terjadinya pertemuan sel sperma
dengan sel ovum. Jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa
kromosom X maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin wanita ( X X ).
Tetapi jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa kromosom Y
maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin pria ( X Y ).
C.
Sifat/Cacat Menurun Autosomal
Beberapa sifat/cacat menurun yang terpaut pada
kromosom tubuh (autosom) adalah sebagai berikut.
1. Albinisme
Albinisme
merupakan cacat menurun dimana seseorang tidak mempunyai tirosin yang akan
diubah menjadi pigmen melanin. Akibatnya alis, rambut, dan kulit tampak putih
(albino), dan matanya peka terhadap cahaya. Gen penyebab albino bersifat
resesif, sedangkan alel dominannya mengendalikan sifat normal. Seorang anak
albino lahir dari pasangan suami isteri yang masing-masing membawa gen albino
(carrier).
P
: Aa
x Aa
F
: AA : normal
2Aa : normal (carrier)
aa : albino
2. Idiot/Imbisil
Cacat menurun ini disebabkan karena seseorang
tidak punya enzim yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Akibatnya terjadi
penimbunan fenilalanin dalam darah dan diubah menjadi asam fenilpiruvat.
Tingginya kadar fenilpiruvat menghambat perkembangan dan fungsi otak. Kelainan
ini sering disebut phenilketouria karena banyaknya kandungan residu fenil
piruvat yang terdapat pada urine.
Anak yang idiot/imbisil
memiliki ciri sebagai berikut:
·
IQ yang rendah
·
Gerakan lambat
·
Rambut sering
kekurangan pigmen
·
Dalam urine
dijumpai residu fenilpiruvat
Seorang anak idiot
dilahirkan dari pasangan suami isteri yang keduanya membawa gen resesif.
P
: Ii x Ii
F
: II : normaL
2Ii : normal (carrier)
ii : idiot
3. Thallasemia
Thallasemia merupakan kelainan dimana sel darah
merah seseorang berbentuk tidak beraturan, kadar Hb sedikit sehingga penderita
sering kekurangan oksigen (hipoksemia). Cacat ini disebabkan oleh gen dominan.
Ada dua jenis thallasemia, yaitu thallasemia mayor
dan thallasemia minor. Sel darah merah penderita thallasemia mayor semua
berbentuk tidak beraturan dan umumnya lethal. Sedangkan pada penderita
thallasemia minor sebagian sel darah merahnya berbentuk tak beraturan.
Penderita bisa bertahan hidup dengan melakukan transfusi reguler.
Penderita thallasemia
mayor lahir dari perkawinan antar penderita thallasemia minor.
P
: Thth x Thth
F
: ThTh :
thallasemia mayor
2Thth : thallasemia minor
thth : normal
4. Golongan Darah
Ada banyak klasifikasi golongan darah, diantaranya
adalah golongan ABO, Rhesus, dan MN. Dua yang pertama memiliki nilai medis,
sedang yang terakhir tidak. Ketiga golongan tersebut ditemukan oleh K.
Landsteiner.
1) Golongan ABO
Golongan ini membagi golongan darah menjadi empat,
yaitu A, B, AB, dan O, didasarkan pada adanya jenis antigen tertentu pada sel
darah yang disebut isoaglutinogen. Susunan genotif dan kemungkinan gamet yang dibentuk
sebagai berikut berikut :
Golongan darah ABO dikendalikan oleh alela ganda
IA, IB, dan IO. IA dan IB kodominan, dan keduanya dominan terhadap IO.
Contoh: perkawinan antara
pria golongan A heterozigot dengan wanita B heterozigot.
P
: IAIO
x IBIO
G
: IA , IO IB
, IO
F
: IAIB : golongan AB
IAIO : golongan A
IBIO : golongan B
IOIO : golongan O
2) Golongan Rhesus
Golongan ini dinamakan berdasar nama kera dari
India, Macacus rhesus, yang dulu sering digunakan untuk mengetes darah orang. Golongan
darah ini ada dua yaitu Rhesus + dan Rhesus -. Susunan genotif dan kemungkinan
gametnya sebagai berikut:
Golongan Rhesus ini memiliki arti penting pada
perkawinan. Bila seorang pria Rhesus + menikah dengan wanita Rhesus -,
kemungkinan anaknya menderita eritroblastosis fetalis (penyakit kuning bayi).
Contoh: perkawinan antara
pria Rh + dengan wanita Rh -
P
: pria Rhesus +
x wanita Rhesus –
RhRh
rhrh
G
: Rh
rh
F
: Rhrh Rhesus +
(eritroblastosis fetalis)
Kasus eritroblastosis bahwa eritrosit anak
golongan Rh+ digumpalkan oleh antibodi ibu (warna putih) yang bergolongan Rh-
ketika dalam kandungan.
3) Golongan MN
Golongan ini tidak memiliki nilai medis karena
hanya dijumpai antigen penentu golongan dalam eritrosit dan tidak dijumpai
antibodi dalam plasma. Golongan ini dikendalikan oleh gen IM dan IN kodominan
satu sama lain. Susunan genotif dan kemungkinan gamet dapat dilihat pada tabel
berikut.
Contoh: perkawinan antara pria golongan M
(homozigot) dengan wanita golongan N (homozigot).
P
: pria golongan M
x wanita golongan N
IMIM
ININ
G
: IM IN
F : IMIN
golongan MN
D.
Sifat/Cacat Menurun Gonosomal
Sifat yang diturunkan terpaut kromosom sex
(gonosom) dibedakan menjadi dua, yaitu terpaut kromosom X dan terpaut kromosom
Y. Gen yang terpaut kromosom X dapat diturunkan pada anak perempuan dan anak
laki-laki, tetapi fenotif yang muncul bergantung pada susunan genotifnya.
Sedangkan gen yang terpaut kromosom Y hanya diturunkan pada anak laki-laki.
1. Cacat menurun yang terpaut kromosom X
Dua contoh cacat menurun
yang terpaut kromosom X adalah hemofili dan butawarna.
1)
Hemofili
Hemofili merupakan suatu
kelainan dimana darah seseorang sulit untuk membeku. Penyakit ini disebabkan
gen resesif h, sedangkan sifat normal dikendalikan oleh gen H. Seorang wanita
normal memiliki dua gen H pada masing-masing kromosom X. Bila salah satu
kromosom X terdapat gen h, wanita ini termasuk wanita normal tetapi membawa
sifat hemofili (carrier). Bila pada kedua kromosom X terdapat gen h wanita
tersebut menderita hemofili dan umumnya lethal. Pria menderita hemofili bila
pada kromosom X-nya terdapat gen h, dan normal bila terdapat gen H. Seorang
anak laki-laki hemofili dapat lahir dari ibu carrier.
P
: pria normal x
wanita carrier
XHY
XHXh
G
: XH,
Y XH, Xh
F
: XHXH : wanita normal
XHY : pria normal
XHXh
: wanita normal carrier
Xhy : pria hemofili
2)
Buta
warna (colorblind)
Butawarna merupakan cacat menurun dimana seseorang
tidak bisa membedakan warna. Umumnya tidak bisa membedakan warna merah dan
hijau (dikromatis). Sedangkan pada butawarna total orang tidak bisa melihat
warna. Kelainan ini juga disebabkan gen resesif c, sedangkan sifat normal
dikendalikan gen dominan C.
Anak perempuan buta warna
dapat dilahirkan dari pria butawarna yang menikah dengan wanita carrier.
P
: pria butawarna
x wanita carrier
XcY
XCXc
G
: Xc,
Y
XC, Xc
F
: XCXc
: wanita normal
carrier
XcXc : wanita butawarna
XCY : pria normal
XcY
: pria butawarna
2. Cacat menurun yang terpaut kromosom Y
Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya
diwariskan pada anak laki-laki, oleh karena itu sering disebut sebagai gen holandrik.
Contoh dari cacat yang terpaut kromosom Y adalah:
hypertrichosis, hystrixgraviour, dan webbedtoes. Ketiganya disebabkan oleh gen
resesif.
1) Hypertrichosis
Seorang pria dengan hypertrichosis
Gen ht yang terdapat pada kromosom Y menyebabkan
tumbuhnya rambut di tepi daun telinga. Kelainan seperti ini banyak dijumpai
pada para pria Pakistan.
P
: XYht x
XX
F
: XYht : laki-laki hypertrichosis
XYht :
laki-laki hypertrichosis
2)
Hystrixgraviour
Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang
menyebabkan tumbuhnya rambut panjang dan kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu
landak). Sifat normal dikendalikan gen Hg.
3)
Webbedtoes
Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki
tumbuh selaput seperti kaki katak. Penyebabnya adalah gen wt, sedangkan sifat
normal dikendalikan gen Wt.
0 komentar:
Posting Komentar